banner 970x250

Benarkah HINDU Pemuja BERHALA???

  • Share
Hindu Menyembah sang Pencipta
Menyembah sang Pencipta (foto: mediaindonesia.com)

Jika kita melihat kebelakang dan sampai detik ini para ahli menyatakan bahwa Agama hindu adalah agama yang tertua di dunia ini, merupakan agama yang pertama kali dianut oleh manusia, bahkan tidak ada yang tau kapan agama ini ada. Banyak ahli memperkirakan agama ini muncul 3000 tahun SM sampai 6000 tahun SM. Yang jelas di ketahui Hindu berasal dari lembah Sungai Shindu yang membelah daratan Indus. Sedangkan Nama Hindu (Bahasa Sanskrit) berasal dari kata Sanatha Dharma atau Kebenaran Abadi.

Berbeda dengan agama lain Hindu adalah agama yang tidak ada pengagasnya seperti halnya Islam dengan Nabi Muhhamad sebagai pengagasnya dan Kristen yang mengangap Yesus sebagai pembawa ajarannya. Jika umat Kristen mengangap tanpa Yesus, Kristen tidak ada atau Umat Islam mengangap Tanpa Nabi Muhamad, Islam tidak lahir maka umat Hindu tidak seperti itu, tanpa terlahirnya Krsna, Sri Rama atau Maha Guru Byasa dan Maha Guru lainnya Hindu tetap ada. Karena Hindu tidak berawal dan berujung. Dia selalu ada, baik dulu, sekarang ataupun nanti. Ini terbukti, sebagai agama tertua, Hindu masih ada dan berkembang sampai saat ini. Dan tidak terlalu memiliki masalah berarti dalam perkembangannya.

Hindu bukan saja agama pertama melainkan juga otak dari munculnya agama lain atau kepercayaan lain di dunia. Semua terlihat dari keagungan veda sebagai kitab suci umat Hindu, bisa dibilang apa yang ada di kitab suci umat lain pasti juga tercantum dam veda. Namun sebaliknya apa yan tercantum dalam veda belum tentu tercantum dalam kitab lainya. Itu salah satu jawaban kenapa saya memilih Hindu. Secara logika tuhan tentu akan menurunkan agama pada manusia sejak manusia itu ada, dan itu adalah agama Hindu. Lihat saja jauh sebelum agama yang lain ada, Hindu sudah berkembang pesat.

Ingat tuhan bukan seorang mahasiswa yang sedang melakukan penelitian, yang bisa saja meralat penelitiaanya yang salah. Tuhan maha sempurna jadi dia mencipta dan tidak mungkin salah kemudia di ralat dengan memunculkan agama lain lagi. Itu tidak mungkin.

Jika berbicara tentang agama tertua ini, tidak akan habis-habisnya, tapi saya dalam tulisan ini ingin mengajak anda untuk mengenal Hindu, walau hanya mungkin sampai kulitnya saja.

Dalam perkembangannya di Dunia, termasuk di Indonesia agama Hindu sering dikenal atau diangap sebagai agama Polytheisme dan Penyebah Patung oleh para Non-Hindu, bahkan dalam perkembangan khusunya di Indonesia agama ini sering diangap sebagai agama penyembah mahluk halus, angapan ini tentu salah, bahkan sangat salah.

Hindu yang sering di sebut agama Polytheisme atau dalam arti awamnya agama yang memuja banyak tuhan mungkin juga benar, namun kita tentu harus melihat dari pandangan kaca mata mana kita melihat. Percaya atau tidak Hindu bukan sekedar polytheisme, ajaran Hindu juga mengatakan tentang monisme, dualisme, atheisme, monotheisme, pantheisme dan sebagainya. Anda tidak percaya?? Agama Hindu melampaui istilah-istilah tersebut.

Mungkin tidak dapat mereka bayangkan bahwa Hindu telah menemani umat manusia sejak kelahiran pertamanya di dunia, entah kapan, apa dan bagaimana kemampuan berpikir, emosional, budayanya saat itu. Terlampau sederhana jika mengatakan Hindu hanya mengenal konsep Monotheisme, karena dalam setiap –isme Hindu hadir.

Hindu bukanlah agama penyembah patung atau pemuja berhala, karena hindu adalah agama yang menyebah tuhannya. Percuma jika saya atau umat Hindu lain menjelaskan Hindu bukan agama pemuja patung, karena jika dilihat dari kaca mata awam memang terlihat dalam kegiatan upacara keagamaan umat Hindu sering mengunakan media patung atau sesajen untuk mendekatkan diri kepada beliau. Namun jika mau melihat secara konsep Hindu tentu semua itu memiliki makna.

Jika ada pertanyaan mengenai hal mengapa hindu menyembah patung dalam melaksanakan doa maka mungkin hal ini bisa cukup menjawab. Bukan Hindu saja yang seperti itu?? Coba anda tanya kepada umat yang mengatakan mereka bukan penyembah berhala. Mengapa orang Islam sholat menghadap Ka’bah? mengapa salib itu suci? mengapa kaligrafi Islam juga suci? mengapa banyak patung di gereja? Mengapa saat upacara bendera kita memberi hormat kepada bendera?
Bukankah itu juga bisa menjelaskan logika yang sama, bahwa manusia membutuhkan citra kesucian, kemurnian, kebenaran di masa kanak-kanak spiritual untuk menuju Tuhan?

Seorang sahabat pernah bertanya pada saya, “mengapa orang hindu menyebah patung dan memberikan bunga atau buah-buahan sebagai sesajen, apakah tuhan Hindu itu makan Bunga ??

“Dengan segala kerendahan saya menjelaskan, bahwa Hindu bukan penyembah patung ataupun berhala lainnya. Jika anda melihat ada umat Hindu berdoa pada patung dan menyembahkan bunga atau sesajen lainnya itu hanya sebuah bentuk rasa cinta dan perlambangan dalam mereka menjalankan keyakinannya. Mungkin jika kita bawa ke kehidupan nyata seperti ini ilustrasinya.

Jika anda mempunyai seorang pacar, atau kekasih, yang tingalnya jauh dari anda, maka untuk menghilangkan rasa rindu anda maka anda pasti akan menyimpan fotonya, jika suatu saat nanti anda rindu maka anda bisa melihat foto itu sebagai pelepas rindu, begitu juga umat hindu, semua patung atau gambar yang ada itu adalah sebagai lambang rasa cinta dan kerinduannya pada tuhan.

Kemudia kenapa umat hindu memberikan sesajen bunga atau buah?? Jawabannya itu sebagai pengungkapan rasa cinta dan rasa terimaksih manusia terhadap tuhannya, seperti anda saat memberika bunga kepada pacar anda, bukankah pacar anda tidak makan bunga??

Teman ini pun bertanya kembali, bagaimana manusia bisa mengambarkan tuhan?? Apa tuhan umat Hindu menampakan dirinya untuk di Foto??”

“ dengan sedikit tertawa saya menjawab pertanyaannya, hahaha….

Sebenarnya wujud tuhan yang digambarkan oleh Umat Hindu adalah sebuah wujud yang diimplitasikan oleh manusia karena kerinduannya terhadap tuhannya, bukan berarti Tuhan turun kedunia menjadi Model dadakan. Hahaha….. itu semua hanya berupa perwujudan yang digambarkan manusia berdasarkan tugas-tugas dan sifat dari tuhannya, jadi belum tentu wujud Sri Krisna seperti patung atau gambar Krisna yang ada di Dunia. Sama hal nya dengan Patung Yesus di Salip, belum tentu bukan Yesus berwajah seperti itu.

lalu kenapa manusia mengambarkan bentuk tuhan “mirip” dengan manusia? Jawabannya tentu sebenarnya bukan tuhan yang digambarkan mirip dengan manusia, melainkan manusialah yang mirip dengan tuhan. Secara logika bodoh saja bisa kita lihat jika seorang ilmuan membuat robot, tentu saja robot tersebut tidak jauh beda dari bentuk manusia sebagai pembuatnya.

Agama ini juga sering dikatakan sebagai agama banyak tuhan atau dewa, sebenarnya itu semua salah, Dewa adalah percikan suci Tuhan yang mana itu berarti dewa adalah tuhan sendiri, dan dia hanya satu namun orang-orang menyebutnya dengan banyak nama sesuai posisi atau tugas tuhan tersebut. Mungkin pengertian kasarnya dapat kita lihat pada keluarga, Ayah akan mengangap ibu adalah Istrinya dengan sebutan tentu istri, sang anak tentu akan mengangap itu adalah ibunya dengan sebutan ibu, sang menantu juga akan mengangap ibu dengan sebutan ibu mertua, dan cucunya tentu akan mengangap nenek. Ada 4 nama pangilan untuk satu orang yang bernama IBU. Sama seperti Tuhan dalam tugas sebagai dewi ilmu pengetahuaan dia di sebut saraswati, jika bertugas memelihara dunia dia di sebut Wisnu dan lain-lain.

Mungkin dalam beberapa hal ada banyak sekali suara miring tentang agama Hindu, agama hindu sering dikatakan sebagai agama Kuno, Penyembah Leluhur bahkan makluk halus, penuh dengan Upacara yang tidak praktis. Agama Hindu memang agama kuno, karena dia lahir sebelum bahkan tidak ada yang tau, tapi agama Hindu adalah agama yang Universal. Agama ini selalu beradaptasi dengan kebudayaan yang ada, lihat saja sejarah perkembangan Hindu di Indonesia.

Agama penyembah leluhur atau makluk halus, bisa benar bisa juga tidak, tergantung dari mana kita memandangnya, mungkin jika Umat non Hindu melihatnya dari sudut pandang ketidak tauanya maka jawabanya pasti “ya”. Tapi sebenarnya “tidak”, Umat hindu bukan menyembah Leluhur, melainkan menghormatinya karena tanpa perantara beliau kita juga tidak akan ada. Hindu juga bukan penyembah makluk halus, melainkan Hindu menjaga keselarasan Hidup dengan mahluk selain manusia (memang sulit dijelaskan secara logika, karena memang agama tidak bisa hanya dijelaskan secara nalar Logika) semua ajaran itu ada dalam konsep Tri Hita Karana yang sudah mendunia dan terbukti telah menjaga keselarasan hidup.
Dalam sebuah makalah yang saya baca, dulu Paus pernah mengajak para misionaris untuk mengkonversi jiwa-jiwa yang sesat di India membawa mereka pada Yesus, sebagai juru penyelamat.

Kemudian Satguru Sivaya Subramuniyaswami mengatakan Hinduism, the Greatest Religion in the World,. Lebih jauh beliau mengatakan, “keyakinan agama Hindu merupakan satu set keyakinan tentang karma, reinkarnasi, keberadaan Tuhan yang melingkupi segalanya, dan jalan untuk mencapai kebebasan (moksha). Bentuk-bentuk pemujaannya sangat komplek, disiplinnya kaya dalam yoga. Sejarah agama, tidak ada yang melebihi, lebih tua dari semua agama yang masih hidup sekarang ini, bahkan Hindu telah melahirkan agama Budha (karena Sang Budha lahir dan meninggal sebagai seorang Hindu yang baik), juga agama-agama timur yang lain, yaitu Jainisme, Sikhisme, dsbnya.”

Tentu yang dimaksud oleh Swami bukan secara kuantitas melainkan kualitas. Karena sangat tidak bermanfaat memiliki jumlah pengikut yang besar, tetapi dengan menebar kekerasan dan penipuan…

Sebuah ucapan yang sangat bijaksana oleh sang guru menangapi komentar seorang manusia yang mengaku sebagai perwakilan tuhan di dunia.

Hindu memang dikenal dengan banyaknya Upacara, banyak umat Non-Hindu yang mengangap bahwa itu tidaklah praktis. Tapi bagi Umat Hindu itulah cara mereka menunjukan rasa cinta dan kekaguman mereka pada sang pencipta. Hindu percaya dalam menjaga dunia ini Tuhan juga berkorban untuk kita, dan bukan Hindu saja yang percaya hal itu, umat Kristen percaya bahwa Yesus berkorban untuk umatnya, Budha pun berkorban untuk kedamaiaan pengikutnya. Bagi Umat Hindu tidak ada upacara yang ribet atau tidak praktis, karena semua dilakukan dengan rasa bahagia dan keiklasan. Bukanya hanya berdoa pada Tuhan lalu meminta berkahnya.

Dalam mantra Hindu seperti maha mantra Hare Krisna dan lain-lain jika diartikan disebutkan pada awalnya bukan meminta berkah sesuatu seperti doa-doa ajaran yang lain, melainkan meminta untuk mengabdi dan berbakti pada beliau.
Dalam Hindu tidak ada namanya perwakilan Tuhan di dunia, sunguh tidak sempurnanya Tuhan jika harus memiliki perwakilan di dunia. Aneh bukan jika itu ada, secara logika saja sudah agak aneh. Tapi memang agama tidak bisa dilogikakan.

Seperti kebayakan Non-Hindu mengatakan bahwa umat Hindu mengangap Sri Satya Sai Baba sebagai wakil tuhan di dunia. Itu salah, karena Umat Hindu tidak pernah mengangap seperti itu, umat Hindu mengangap Sri Satya Sai Baba yang memiliki tidak saja pengikut dari Hindu melainkan juga Umat Non-Hindu sebagai Guru Besar Spritual dalam Hindu. Umat Hindu percaya bahwa beliau adalah Guru yang patut dihormati dan bukan berarti beliau diangap sebagai tangan tuhan di dunia ini, karena walau beliau itu penuh dengan keajaiban namun beliau tetap tidak sesempurna tuhan.

Hindu merupakan agama yang universal, yang mampu berdampingan dengan agama lain. Agama Hindu tidak pernah mempersalahkan agama lain yang ada di dunia ini. Satu lagi mungkin juga yang membedakan Hindu dari agama yang lainya, Hindu bukanlah agama yang membenarkan penghapusan Dosa, bagi Hindu dosa tidak bisa hapus, dengan cara apapun. Namun perbuatan dosa bisa diimbangi dengan perbuatan Baik.

Tidak ada dalam Hindu memberi secarik kertas dari sebuah perwakilan yang menyebut dirinya perwakilan Tuhan di dunia, kemudian dosa bisa dikurangi, lalu masuk sorga, atau dengan membunuh orang dengan atas nama Jihad kemudian masuk sorga. Dalam Hindu itu tidaklah ada, dan juga dalam Hindu sorga bukanlah tujuan utama mereka, melainkan Moksha atau menyatu dengan Tuhan (Brahma) . sekarang mungkin kita sedikit melihat bagaimana ke agungan Hindu itu sendiri, Minoritas bukan berarti tidak berkualitas.

Banggalah kita menjadi Hindu. Jangan pernah kita merasa kita ini minoritas, karena sebenarnya kita adalah mayoritas dalam ajaran keagamaan. Suatu kebanggaan bagi saya beragama Hindu, dan karena alasan itu saya samapai saat ini masih sebagai Hindu dan akan tetap seperti itu. Hindu adalah agama yang mengajarkan kebaikan dan rasa toleransi yang tinggi.

Walau Hindu hanya minoritas di Indonesia namun di dunia Hindu adalah agama besar, agama yang selalu dikagumi samapai detik ini.

Alasan-alasan diatas membuat saya berani berkata “ saya Hindu dan sampai mati pun Hindu.

Bhadram Pashyatum
Bhadram Sruvantum
Bhadram Kurvatum

“ Lihat hal-hal yang baik
Dengarkan hal-hal yang baik
Lakukan perbuatan yang baik”
( Sri Satyam )

(Sumber: adhidwiprabawa.wordpress.com)

banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *