Aku terlahir di tengah keluarga dan lingkungan muslim tapi jarang sekali keluargaku menjalankan syariat islam seperti seorang muslim pada umumnya, mungkin keluargaku bisa dikata sebagai keluarga yang tak harmonis. Aku selalu bertanya pada diriku sendiri kenapa saya tidak pernah merasakan kedamain dalam hati baik dalam melakukan ibadah ataupun kehidupan sehari-hari singkat cerita aku pernah tertidur dan di tidurku, aku bermimpi sedang berada di tengah batu-batu seperti candi-candi dan aku di datangi seorang putri cantik. Beliau berkata singkat “disinilah hidup mu ” akupun terbangun dan bertanya “pertanda apakah ini ?”
Kebetulan aku mempunyai saudara yang sudahku anggap sebagia orang tuaku beliau menganut ajaran Hindu, dengan nasihat-nasehat beliau dengan ajaran Hindunya, disanalah aku mulai merasakan kedamaian hati dan terus belajar tentang ajaran Hindu walau semula aku anggap sulit tapi berkat kegigihanku tepat pada tahun 2012 aku di Sudhi Wadani oleh Pinandite Sutarto di Boyolali tanpa sepengatahuan orang tuaku, dengan perasaan lega dan bahagia aku kini sudah resmi menganut ajaran Hindu, beberapa bulan keluargaku tidak tahu karena semanjak menjadi Hindu aku tinggal dan membantu orang tua angkatku yang penganut Hindu.
Suatu ketika ada pembuata E-KTP mulai dari situlah keluargaku tahu bahwa aku sudah menjadi Hindu, betapa marahnya keluargaku waktu itu, sampai-sampai aku seperti di asingkan di keluarga, bahkan aku tak diakuai anaknya dan yang paling tragis waktu itu aku di usir dari rumah, tapi aku sadar ini adalah konsekwensi pilihan yang sangat berat dan aku tak ingin keluargaku terpecah belah karena pilihanku ini tapi disisi lain aku juga ingin tetap berada dijalur apa yang saat ini aku yakini.
Tanpa terasa waktupun terus belalu, aku sudah terbiasa dan belajar beradaptasi dengan perubahan sikap keluargaku saat itu dan dengan dengan segala upaya aku selalu mencoba memberi pengertian untuk meyakinkan kepada keluargaku dan aku bilang “agama adalah suatu hak asasi manusia, jangan paksa aku untuk menganut islam kalau aku hanya akan jadi orang munafik, yang penting aku mempertanggungjawabkan semua keputusanku.”
Setiap idul fitri tiba kedua orang tuaku selalu menyuruhku sholat id, tanpa basa-basi akupun bilang “sudah tak muslim lagi” lambat laun akhirnya keluargaku mau menerimaku tetapi sampai sekarang aku tetap tinggal bersama orang tua angkatku yang di boyolali. Dan saat ini aku sedang sibuk mendalami ilmu ajaran Hindu di STHD KLATEN, semenjak menjadi Hindu aku selalu mendapat bimbingan dari ortua angkatku agar menjadi pribadi yang lebih baik dan di ajarkan bekerja keras dari hasil kerja itukah aku bisa sedikit membantu kebutuhan keluargaku di Kampung Halaman.
Kata mahatma gandhi ” kalau mau perubahan terjadi , maka jadilah perubahan iti sendiri ”
I love u Hindu
Note: Cerita diatas adalah pengalaman pribadi dari Fajar Widhiantono, adapun tulisan yang dirubah tanpa menghilangkan makna yang tersurat!